Bumi Dan Lingkungan Adalah Tanggung Jawab Kita Bersama
:: PEJABAT EKSEKUTIF, LEGISLATIF, YUDIKATIF YANG KORUP HARUS DIADILI :: USUT DALANG SUAP PEMILIHAN DG BI :: DUKUNG KPK SELIDIKI ANGGOTA DPR YANG MENDAPAT SUAP PEMILIHAN DG BI :: ::
Photobucket
Visi Kesehatan

Minggu, 21 Juni 2009

DIALEKTIKA SEDIH PEMILU CAPRES 2009

Tinggal beberapa hari lagi, pemilihan calon pemimpin bangsa akan digelar, detik-detik terakhir sepak terjang para calon dan tim nya kian memanas. Banyak komentar positif dan banyak juga komentar negatif, semua pasangan memang mempunyai kriteria masing-masing dan saling menunjukkan nilai lebihnya. Dilain pihak para tim sukses juga mati-matian saling mengunggulkan calon calon mereka, bahwa yang mereka jagokan adalah yang paling layak untuk memimpin bangsa ini.

Sebagai warga biasa, dan hanya bisa menyumbangkan tulisan melalui personal blog ini, penulis sedikit mengamati apa yang terjadi belakangan ini. Banyak pertanyaan muncul dibenak ini, ketika bermacam-macam slogan dan jargon dilempar ke publik, banyak hal-hal yang jadinya terlihat sangat lucu, sehingga memperlihatkan kapabilitas para calon itu sangat rapuh.

Akankah pemilu ini akan terlihat manis seperti yang terjadi di negara adi daya, dimana ketika kita berkaca atau berkiblat sejenak kesana, terlihat sekali begitu tingginya sportifitas yang dibangun antar calon kandidat, begitu menghargai antara satu dan yang lain.

Mengapa dinegara yang begitu besar ini, nilai kesombongan itu begitu tinggi untuk ditancapkan dan begitu bangga untuk dilontarkan kepada masyarakat, ada calon yang mengatakan bahwa aceh damai karena si A, jembatan suramadu si B yang menancapkan tiang pertamanya, calon C yang membudayakan PNS untuk memakai batik, semua calon pernah menjadi bawahan si D, lapindo tidak selesai-selesai penanganannya karena pemerintahan si F, dan lain sebagainya.

Melihat fenomena itu, sebenarnya APAKAH PARA CALON INI IKHLAS ENGGA YA membangun bangsa ini, apakah hal-hal yang pernah dilakukan yang kesemuanya adalah untuk rakyat harus di AKU AKUIN, apakah ini nilai-nilai dari seorang pemimpin. Apakah memang nilai ke IKHLASAN tidak pernah dibangun dalam hati mereka. Dan apakah ketika para calon ini kalah nantinya akan IKHLAS juga mengakui kekalahannya dari calon yang lain, kayaknya perasaan itu akan jauh sekali dari mereka, dan yang ada hanyalah sebuah cercaan, wah si A main curang, si B melakukan penggembosan, dan apalah lainnya.

Sungguh sedih melihat para calon yang berkampanye ternyata seperti ini, bukan bicara detail mengenai penuntasan masalah bangsa, namun selalu terjebak kepada wacana ""saya yang telah melakukan ini dan itu"". Sudah jelas bahwasannya para calon yang sekarang, dulunya pernah memimpin dan berkuasa di jagat bumi indonesia ini, namun sudah bukan pilhan rakyat lagi dikemudian hari.

Akan tetapi kenapa janji-janji muluk yang mereka lontarkan saat ini, tidak mereka kerjakan waktu mereka menjabat sebagai pemimpin dulunya, dan ketika mereka kalah mereka akan selalu menyalahkan yang menang, itu membuktikan bahwa ketika calon yang kalah adalah bukan pilihan terbaik untuk negeri ini, dan rakyat sudah sadar bahwa mereka hanya ucap janji manis. Dan kesadaran pemimpin kita terhadap kasus-kasus masa lalunya seolah-olah dianggap sebuah cerita sandiwara belaka yang menurut mereka adalah DIALEKTIKA HIDUP (rakyat hanya untuk dimainin).

Kenapa kita pernah memimpin kemudian ikut kembali pada proses pemilu kemudian tidak terpilih oleh rakyat, tidak mau menyadari bahwa rakyat sudah tidak menginginkan kembali kepemimpinannya, apakah memang sebuah kekuasaan itu sangat nyaman, dan memang KEKUASAAN CENDERUNG KORUP dan MENUTUP MATA BATIN KITA, sehingga layak untuk dipertahankan.

Semoga kesadaran akan terbangun, dan mata batin akan terbuka bahwa rakyat lah yang menentukan, pilihan rakyatlah yang harus dijaga, bukan mempermasalahkan kekalahan hanya karena sebuah KEKUASAAN. Simple saja penulis ingin mengingatkan KALAU KITA KALAH ya sudah AKUI KEKALAHAN, KALAU ADA LAWAN MENANG ya KITA UCAPKAN SELAMAT.

Selamat memilih calon pemimpin INDONESIA 2009-20014, jangan kacaukan dengan kesan-kesan yang tak berpendidikan.

salam bumi.(arex98)

Tidak ada komentar:

Freelance Jobs